Home

Kamis, 07 Oktober 2010

Suka dan Dukaku Dalam Belajar Menulis


Kebanyakan orang tidak suka belajar bahasa Indonesia, ada yang bilang bahasa Indonesia itu membosankan, padahal menyenangkan.

Pada waktu saya duduk di bangku SMU dan kebetulan waktu itu sedang belajar bahasa Indonesia, sudah terbayang jelas teman - teman tidak terlalu suka, mungkin menurut mereka pelajaran itu membosankan. Saat itu kami membahas mengenai artikel, begitu banyak penjelasan yang diberikan oleh guruku, hingga akhirnya kami diberi tugas untuk membuat artikel. Siapa yang terbaik, selain mendapatkan nilai tertinggi juga akan dimuat di koran sekolah.

Artikel itu sebagai awal aku mencoba menulis, memang menulis itu susah-susah gampang, dikatakan susah karena merangkai kata demi kata membentuk ssuatu kalimat sesuai dengan apa yang kita fikirkan. Mengungkapkan apa yang kita fikirkan ke dalam tulisan tidak segampang kita berbicara

Awalnya, aku berpikir bagaimana caranya membuat artikel yang mana setiap kalimatnya itu enak dibaca. Akhirnya aku putuskan untuk coba mengungkapkan apa yang aku fikirkan. Aku terus berlatih menulis, aku tuliskan semua yang ada dalam fikiranku hingga akhirnya terbentuk sebuah artikel sederhana.

Aku fikir artikel yang ku buat itu cuma artikel biasa saja yang hanya dapat nilai pas-pasan. Tapi diluar dugaanku artikelku itu masuk kedalam kategori artikel terbaik. Dalam hitungan hari artikelku dimuat di koran sekolah, dan dalam sekejap semua siswa - siswi disekolahku mulai mengenal diriku dan memberi selamat, lambat laun pertemananku semakin luas.

Banyak temanku bertanya, bagaimana cara menulis? Harus dimulai darimana? Lalu apa yang harus ditulis?. Sejujurnya, aku sedikit kesulitan menjelaskan pertanyaan itu, selain itu teman - temanku kurang suka membaca. Padahal, kalau mereka sadari semua cerita menarik yang mereka ceritakan itu bisa dijadikan tema untuk sebuah cerita. Perlahan mereka mulai mengerti, dan mulai menulis.

Aku mulai menyukai menulis, setiap ada waktu senggang ku terus menulis. Artikel - artikelku pun sering dimuat di majalah sekolah, bahkan di majalah dinding sekolah. Suatu ketika, guru bahasa Indonesiaku memintaku untuk menulis sebuah cerpen dan akan dimasukkan ke sebuah koran harian. Aku rasa guruku benar, kenapaaku tidak mencoba menulis cerpen?? Justru aku semakin tertantang dan aku bisa mengetahui tingkatan menulisku.

Tapi apa yang aku fikirkan tidak semudah itu. Aku mulai bimbang, aku tidak punya keberanian mengingat aku masih amatir di dunia tulis - menulis dan sainganku pasti banyak. Aku rasa cerita akupun biasa saja, akhirnya aku nekat mengirimkan cerita itu, karena menurutku aku tidak akan pernah tahu jika tidak mencobanya.

Dua minggu setelah pengiriman cerpenku itu, aku diberi kabar oleh guruku, bahwa cerpenku dimuat di koran harian. Akupun terkejut, bagaimana mungkin?. Mengingat begitu banyak siswa dari sekolahku ikut mengirim, tapi cerpenku yang terpilih, sekali lagi ini diluar dugaanku.

Dalam sekejap, akupun semakin dikenal oleh teman - teman disekolahku maupun dari sekolah lain. Tapi itu semua belum membuatku puas, aku sadar kulitas tulisanku belum sempurna. Aku harus terus berlatih, hingga aku mampu membuat suatu cerita dalam bentuk novel yang sampai saat ini belum bisa aku kirimkan ke penerbit

Tulisan ini diikutsertakan pada Program Beasiswa SMO 2010

http://www.sekolahmenulisonline.com/

Rabu, 11 Agustus 2010

Laut di Tengah Kota

Aneh,seeh... emangnya ada, laut di tengah kota??

Tapi itu emang ada, saya rasa kalian semua juga tau dan pernah melihatnya. tenaaang, kita nggak perlu mikirin harus nemuin laut di tengah kota, atau kita nggak perlu sibuk mikirin, kota mana yang mempunyai laut di tengah-tengahnya.

Gini,biasanya...setiap bulan September sampe Desember (kalo nggak salah,neyh..hehe) sering disebut sebagai bulan hujan, karena di bulan-bulan tersebutlah sering terjadi hujan yang selama ini selalu setia membasahi bumi. Tapi itu dulu, sekarang kita nggak bisa lagi berpatokan bahwa di bulan-bulan tersebut akan turun huja. Malahan.. di bulan serkarang ini (Agustus,guys) hampir tiap hari hujan. nggak bisa di tebak. sekarang mah hujan doyang maen tebak-tebakkan...

Hujan : "Hayoo..ntar siang bakalan hujan kagak?"
Tuk iyem : "Hmmm, kagak hujanlah. orang sekarang langit cerah banget." (Dia melihat ke langit yang cerah dan merasakan hangatnya terik matahari yang menusuk kulitnya). bersambuung...